Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB bidang Pembinaan SMK menggelar rapat koordinasi program gerakan satu siswa satu usaha. Hal itu dalam rangka menanamkan mindset kewirausahan peserta didik SMK sejak dini.
Rakor yang diselenggarakan di Sembalun Lombok Timur, pada (2/1/2023) dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr.H.Aidy Furqan, Kepala Bidang Pembinaan SMK NTB beserta jajaran terkait.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dikbud NTB, M.Khairul Ihwan,S.Pd.,MT, dalam penjelasannya menegaskan pentingnya menanamkan mindset berwirausaha kepada peserta didik sejak dini.
Tidak dipungkiri, adanya isu miring yang menganggap program satu siswa, satu usaha ini dianggap skeptis dan terlalu berhayal. Namun, tidak menyurutkan ihtiarnya untuk memberikan suport dan memotivasi semua siswa SMK untuk menanamkan maindset berwirausaha sejak dini.
Hal itu mengacu pada Pergub NTB Nomer 75 Tahun 2020 Tentang Revitalisasi SMK, untuk kelas 11 siswa akan dihimbau untuk membuat profile 1 buah produk. Produk itu kemudian dioptimalkan dan dikembangkan ketika sekolah kerap berdiskusi antar siswa maupun dengan guru atau bersama tamu industri yang berkunjung ke sekolah.
Meskipun tidak dipungkiri banyak kendala yg mereka hadapi, seperti malu bertanya serta tidak adanya keberanian menjual produknya, ataupun tidak ada kemampuan berdiskusi. Khususnya, untuk mempresentasikan produknya.
Namun, seiring waktu mereka akan tumbuh dengan sendirinya, dan akan terbiasa menyesuaikan diri, output yang diharapkan nantinya profile lulusan SMK sudah memiliki minset yang berkembang, dan memiliki banyak kemampuan yg dibutuhkan ketika lulus SMK.
Adapun penerapan konsep tersebut, lanjut pria kelahiran Montong Gading itu, dengan cara mengumpulkan sejumlah siswa lintas jurusan. Misalnya saja, siswa jurusan mesin, elektronik dan pengelasan kolaborasi dalam membuat sepeda listrik.
Terkait dengan sistem fleksibel sesuai keadaan sekolah. Intinya Dikbud NTB Bidang SMK ingin mengembangkan mindset anak anak. Adapun output dari program ini akan dirasakan oleh siswa SMK 5 tahun kedepan.
Ia berharap para siswa nantinya akan menggerakkan sektor riil yang ada di Bumi Gora. Bisa dibayangkan jika seluruh komoditi unggulan mulai dari kelapa, jagung, ikan kedelai semuanya diolah sendiri dan pengusahanya lahir dari rahim SMK. Tentunya, hal itu akan berdampak pada meningkatnya perekonomian para alumni SMK.
Lebih jauh disampaikan, program ini diperuntukkan untuk semua SMK baik negeri dan swasta.Terlebih lagi pada tahun 2023 diperkuat melalui program SMK Gemilang Karya.
“Setiap tahunnya, lulusan SMK mencapai 35 ribu, untuk itu kita akan fokus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) siswa melalui gerakan kewirausahaan ini. Saya yakin dan optimis satu siswa satu usaha ini sukses kita laksanakan,” pungkasnya.