Seorang oknum Kepala Desa di Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan kedapatan berselingkuh dan berzina dengan istri orang.
Bahkan Pak Kades berinisal HI itu telah melakukan hubungan zina dengan istri orang di sebuah hotel di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Sebelum melakukan hubungan zina tersebut, Pak Kades terlebih dahulu menanyakan bahwa si wanita sudah KB atau belum.
Karena Pak Kades HI ini takut apabila si wanita belum KB nantinya bisa hamil.
Untuk memuluskan rencana pertemuan di hotel, Pak Kades telah mengatur semuanya.
Ia meminta si wanita untuk memarkirkan kendaraannya di Pasar Tradisional Modern Kota Prabumulih.
Lalu memesan ojek online menuju oleh yang telah ditentukan.
Hal itu dilakukan Pak Kades HI untuk mengelabui apabila ada yang mengikuti.
Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga, ungkapan inilah yang pantas menggambarkan kasus perselingkuhan Kades di Muara Enim dengan istri orang.
Aksi perselingkuhan pak Kades dengan seorang wanita bersuami berinisial NA akhirnya terungkap.
Itu terjadi ketika suami NA, yakni JM (32) menaruh curiga atas perubahan sikap istrnya tersebut.
Perselingkuhan ini terungkap dari chat yang ada di handpone NA yang berhasil dibaca oleh suaminya, JM.
Peristiwa perselingkuhan dan zina oleh Pak kades dan NA, terungkap saat JM curiga istrinya selalu melarang saat ia meminjam handpone.
“Saya makin curiga karena istri saya itu sering pegang Hp dan senyum-senyum sendiri dan tidak peduli dengan apa yang ada di sekitarnya,” ungkap JM, Rabu (19/7/2023), dikutip dari Sripoku.com.
Selain itu, JM menemukan perubahan sikap yang dialami oleh sang istri.
Menurut JM sang istri tidak memperdulikan anak mereka lagi.
Bahkan ia membiarkan saja pakaian anaknya basah karena main air dan sibuk main ponsel.
Selanjutnya, NA juga tidak pernah lagi membuatkannya kopi.
“Dia jadi cuek, sibuk main hp, kencing anak tak diganti dan saya tidak pernah lagi dibuatkan kopi, Biasanya kalau saya pulang kerja malam pasti dibuatkan kopi, sekarang tidak lagi,” jelasnya.
Karena kesal, JM mengambil handphone NA dan ternyata sudah berubah kata sandi.
Mendapati itu, JM makin penasaran dan menahan Hp sang istri.
Bukannya memberitahu sandi, sang istri justru pamit ingin berziarah ke makan orang tuanya di Desa Pendopo di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
“Kemudian setelah dia pamit pergi, saya tanya kata sandi handphone istri ke anak. Karena anak pertama saya tau kata sandi Hp istri,” bebernya.
Alangkah terkejutnya JM, setelah sandi Hp dibuka dan dilihat pesan WhatsApp didapati chat mesra NA bersama seorang laki-laki yang ternyata merupakan Kepala Desa di lingkuhan tinggalnya, berinisial HI.
Makin penasaran, JM kemudian membawa handphone ke kakaknya untuk membuka pesan-pesan yang telah dihapus ternyata berhasil dibuka.
“Isi chat itu, dia (Pak Kades HI) mengajak istri saya bertemu di hotel di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Muaradua Kota Prabumulih pada Jumat 26 Mei 2023 pukul 13.00,” kata JM.
Bahkan, oknum kades itu menyuruh istri JM meninggalkan motor di depan Pasar Tradisional Modern (PTM) kota Prabumulih dan naik ojek ke hotel untuk mengelabui jika ada yang mengikuti.
“Dia (oknum Pak Kades) sudah menunggu di salah-satu kamar di hotel Prabumulih, tuturnya.
Tidak sampai di situ saja, Pak Kdes yang memiliki istri dan anak itu juga dalam chat dengan NA sempat menanyakan apakah ber-KB atau tidak.
Hal itu ditanyakan untuk menghindari hamil setelah bertemu dan melakukan hubungan di hotel.
“Saya sangat kesal, kecewa dan tak menyangka sama sekali dengan apa yang dilakukan istri saya itu,
Lalu keluarga saya berusaha mengkonfirmasi ke NA dan ternyata semuanya dibenarkan NA,” tuturnya.
JM mengaku dirinya sudah berpikir melupakan dan memaafkan perlakuan sang istri tersebut serta memulai semuanya dari awal.
Namun saat sang istri di jemput justru sang istri kabur meninggalkan dirinya.
“Jadi saat dijemput, di tengah perjalanan dia (NA) mengaku mual ingin muntah dan setelah stop ingin saya belikan air minum tiba-tiba istri saya itu kabur ke arah Pendopo Pali naik motor,
Saat hendak saya kejar, kereta api lewat sehingga dia pergi,” katanya sedih.
Saat ini dirinya telah melaporkan NA dan oknum Pak Kades ke kantor polisi atas perselingkuh.
JM berharap ada keadilan untuk dirinya.
Terpisah, Kapolres Prabumulih AKBP Witdiardi SIK MH melalui Kasat Reskrim Iptu Mas Suprayitno STrk membenarkan adanya laporan dari JM tersebut.
“Laporan sudah kami terima, insyallah besok (Kamis, 20/7/2023) mulai pemeriksaan saksi dari kakaknya,” kata Kasat Reskrim singkat.