Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengeluarkan peringatan keras usai mendapati adanya sejumlah pihak penggilingan padi nakal yang memainkan pasokan beras.
Ia menegaskan tak segan untuk menindak oknum-oknum di tubuh Bulog yang mempermainkan cadangan beras tersebut. Apalagi, oknum tersebut sampai mengambil keuntungan pribadi dari beras tersebut.
“Saya tahu permainan-permainan di Bulog, saya gak ada ragu-ragu untuk memecat yang bersangkutan,” kata Budi Waseso di Kantor Pusat Bulog baru-baru ini.
Kemudian Budi Waseso mencontohkan salah satunya terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel), ia mengaku tak tunggu-tunggu untuk memecat oknum tersebut.
Dia kembali mengatakan akan fokus memberantas oknum-oknum tersebut.
Bahkan, dia menegaskan tak butuh orang-orang yang tidak punya integritas dan komitmen dalam menjalankan tugas dari pemerintah.
Sebelumnya, Budi mendapatkan kecurabgan saat melakukan pengecekan lapangan dalam upaya memenuhi target 1,2 juta ton beras hingga akhir 2022.
Dalam hasil pengecekan lapangan bersama Satgas Pangan, pihaknya menemukan data penggilingan dengan jumlah pasokan berasnya berbeda dari data pada kontrak milik Bulog.
Tak cuma barangnya yang tak tersedia, harganya pun dinaikan.
“Yang tadinya katanya ada 30 ribu ton, padahal orang ini kontrak sama kita adanya hanya 3 ribu ton. Tapi dalam data yang diberikan ke kita, dia punya 30 ribu ton. Kontrak sama kita itu harga Rp10.200, begitu yang 30 ribu ton, dia mintanya Rp11.000. Begitu dicek di lapangan barangnya tidak ada,” ungkapnya.
