Jembrana, Rallmedia – Kemeriahan Makepung Jembrana Cup 2024 berhasil menyedot ribuan penonton, yang diselenggarakan di Sirkuit All In One yang berlokasi di pinggir pantai Desa Pengambengan, Jembrana, Bali, pada Minggu (30/6/2024)
Makepung Jembrana Cup ini merupakan event besar untuk memperhatikan kwalitas pariwisata di Kabupaten Jembrana, agar semakin maju dan berkembang.
Makepung Jembrana Cup ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya Jembrana yang merupakan tradisi warisan budaya tak benda, kerena keunikan dan ciri khasnya makepung tidak ada duanya di Bali, bahkan di tingkat nasional ataupun internasional.
Dalam Makepung Jembrana Cup 2024 kali ini, diikuti sebanyak 120 pasang dari regu barat dan 110 pasang dari regu timur. Lomba Makepung Jembrana Cup ini dibuka oleh Asisten II Pemkab Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya mewakili Bupati Jembrana.
Dari hasil konfirmasi, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, Anak Agung Sapta Negara selaku leader dalam acara ini mengatakan, tradisi makepung merupakan sebagai aikon dan daya tarik wisata unggulan Kabupaten Jembrana yang telah diakui dan dicatat sebagai warisan budaya nasional tak benda.
“Kita harus mampu menjaga dan menghargai pemberian warisan budaya tak benda tersebut dengan tetap berupaya berkomitmen dan berkreatifitas untuk meningkatkan kwalitas daya tarik makepung sehingga benar – benar dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan dibangunnya sirkuit all in one ini agar betul – betul dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai pusat pengembangan tradisi seni dan budaya”, ujarnya.
Di tahun 2024, ada dua event besar yang memang diinisiasi dari pemerintah Kabupaten Jembrana, diantaranya Makepung Bupati Jembrana Cup dan Makepung Jembrana Cup. Adapum tujuannya adalah sebagai upaya pelestarian, sebab makepung ini adalah satu-satunya ada di Jembrana.
Menurutnya, dari sektor pariwisata kegiatan ini cukup diminati bahkan dari kalangan international, sehingga budaya makepung ini juga menjadi salah satu destinasi wisata unik yang ada di Kabupaten Jembrana.
“Sirkuit All In One ini tqmpak dibanjiri para penonton, atau wisatawan baik mancanegara maupun nusantara. Kita berharap untuk ke depan biar bisa lebih ditingkatkan lagi”, imbuh Sapta Negara.
Sementara itu, Koordinator Makepung Kabupaten Jembrana I Made Mara, adapun sejarah makepung ini diawali, saat dahulu para petani mempersiapkan lahan pertanian yang menggunakan lampit yabg ditarik sepasang kerbau. Aktifitas penyiapan lahan persawahan inilah yang kemudian di kemas menjadi tradisi budaya makepung. Kegembiraan inilah menjadi inspirasi para petani untuk menyelenggarakan lomba balap kerbau yang diberi nama makepung. Makepung yang mengandung makna berpacu atau jengah berjuang bekerja sama, sportifitas dan penuh tanggung jawab.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana dan semua pihak yang telah ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan lomba makepung Jembrana Cup, semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa senantiasa memberikan rahmat dan berkatnya kepada kita semua. (*)