Pembangun Dinding Penahan Tebing (DPT), atau yang lebih dikenal dengan Tembok Penahan Tebing (TPT) di Desa Tamba Agung Timur, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Menjadi buah bibir masyarakat Tamba Agung, pasalnya diduga pembangunan tersebut asal-asalan. senin (10/4).
Hal itu diungkapkan HS (40) salah seorang warga setempat mengatakan bahwa dirinya merasa kecewa dengan Pekerja yang telah mengerjakannya, pasalnya penahan tebing yang memakan dana yang masih belum jelas karena tidak dipasang prasasti, pekerjaan tersebut diduga dikerjakan secara asal-asalan.
“Kami sangat kecewa dengan pekerja dan pemerintahnya kenapa pembangunan kok di buat asal-asalan apalagi pembangunan penahan tebing yang seharusnya kuat malah dipasang dengan teknis yang menurut saya keliru” tegasnya.
Pria yang bekerja sebagai petani ini juga menyampaikan adapun pengerjaan yang diduga asal-asalan yakni batu yang dipasang tidak tersusun rapi, bahkan dugaan adukan semen dan pasir tidak sesuai dengan RAB yang ada.
“Kalau pantauan kami, dari awal sudah tidak sesuai mulai dari pemasangan dan penataan saja sudah salah ditambah lagi pembangunan tebingnya yang sangat salah lantaran terlalu mengirit bahan sehingga bangunan tersebut tak akan bertahan lama tergerus air,” katanya.
Hal serupa oleh ATM (25) warga setempat juga menyampaikan bahwa kegiatan pembangunan tembok penahan tebing ini sangat-sangat tidak sesuai karena saya melihat tenaga di lapangan Seyogyanya dasar dari penahan tebing harusnya lebih memperbanyak semen agar kokoh terang dia kepada awak media.
“Dinding yang dibangun tidak ada beton besi penguat sama sekali hanya ada adukan semen dengan ditambah bebatuan yang hanya di pasang seperti Pregi tanpa disusun rapi sehingga jika air menggenang, bangunan tersebut pasti mudah hancur dan rusak karena tidak ada kekuatan,” imbuhnya.
Untuk itu dirinya berharap sebelum pembangunan tersebut dilanjutkan dan lebih banyak lagi menghabiskan anggaran sebaiknya dievaluasi kembali karena banyak sekali kesalahan dan dugaan asal-asalan dalam pembangunan tersebut yang dapat merugikan masyarakat setempat .
“Ya kami selaku masyarakat setempat yang dirugikan yang semestinya dengan Dana puluhan juta ini bangunan cantik dan bertahan lama tapi malah tidak enak dilihat jadi, kami berharap kepada pemerintah daerah lebih baik pemerintah langsung evaluasi,” harapnya.
Setelah kepala desa tamba agung timur kecamatan Ambunten dikonfirmasi melalui whatsappnya terkait pekerjaan tersebut ia mengatakan pembangunan TPT tersebut sudah sesuai RAB.
“Ya itu sudah sesuai volume dengan RAB bahkan volume saya tambah takut nanti setelah pemeriksaan ada kekurangan dan prasasti memang masih belum karena pesan belum selesai” jelas Kades Tamba Agung Timur.
Sementara itu, Jaringan pendamping kebijakan pembangunan (JPKP) H. Bahar selaku tim investigasi jawa timur langsung mengambil sikap atas adanya laporan masyarakat setempat yang menyatakan bahwa pembangunan penahan tebing di Desa Tamba Agung Timur asal-asalan.
“Dalam waktu dekat kita akan turun langsung kelapangan untuk melihat bangunan tersebut dan jika memang tidak sesuai RAB maka kami akan langsung mengambil kebijakan dengan menegur Kepala desanya. Tegas H. Bahar kepada awak media.