Tingkat kepuasan publik kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencapai 76,7 persen menjelang tahun politik.
Angka tersebut merupakan hasil dari survei lembaga survei Indometer yang melibatkan 1.200 responden di seluruh provinsi Indonesia.
Wawancara dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan margin of error survei sekitar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 76,7 persen,” kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (5/2/2023).
Lebih lanjut Leonard menjelaskan kilas balik setahun terakhir menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kepala negara bertahan pada kisaran di atas 75 persen.
Bahkan, pada survei terbaru 8,6 persen publik menyatakan sangat puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.
Kemudian, 21,8 persen publik merasa tidak puas dan 1,8 persen di antaranya mengaku tidak puas sama sekali, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 1,5 persen.
“Menjelang tahun politik, publik mengapresiasi kepemimpinan Jokowi dengan tingkat kepuasan mencapai 76,7 persen,” ungkap dia.
erdapat sejumlah faktor yang turut mendukung tingginya kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi.
Salah satunya pecabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara nasional pada penghujung tahun 2022.
Kemudian di tengah ancaman resesi global, kinerja perekonomian Indonesia justru cenderung positif dan terbukti resiliens.
Sementara itu, pemerintah diharapkan terus mendorong langkah-langkah untuk mencegah dampak resesi yang dirasakan masyarakat dalam bentuk kenaikan inflasi.
Misalnya kenaikan harga beras dan minyak goreng terutama menjelang Ramadan.